Minggu, 10 Oktober 2010 yang lalu, saya berjalan kaki menyusuri ruas kota Bandung dimulai dari RS. Boromeus sampai dengan Jl. Taman Pramuka, saat itu waktu menunjukan sekitar pukul 12.00 siang. Lalu apa yang membuat saya berjalan kaki seperti itu?
"Toh, ada Angkutan Kota (Angkot)? buat apa susah-susah jalan kaki dari boromeus kesini?" kalimat itulah yang diucapkan teman saya sesampainya di jalan Pramuka.
Saya bercerita kepadanya, bahwa saya pun telah mencoba untuk naik angkot pada saat itu, namun 30 menit setelah saya naik dan duduk, angkot tidak berjalan sama sekali begitupun dengan kendaraan pribadi lainnya, termasuk motor yang juga kehabisan lahan untuk berjalan, Bandung macet total pada saat itu.
Memang biasanya Bandung mengalami kemacetan pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu, namun biasanya kemacetan tidak terjadi separah ini. Kemacetan biasanya terjadi di ruas jln. Ir. H. Juanda (Dago) sampai ke daerah Riau dan sekitarnya, atau di daerah seperti Cihampelas dan Sukajadi, dan mencapai puncaknya pada Sabtu malam hingga Minggu siang.
Setelah 30 menit berlalu di dalam angkot yang tidak kunjung bergerak sama sekali, saya memutuskan untuk berjalan kaki menuju Taman Pramuka sampai menemukan ruas jalan yang cukup Lenggang.
Bawah jembatan Pasupati terlihat semrawut nya kendaraan yang melintas, yang mengakibatkan kendaraan tersebut saling mengunci satu sama lain. Saya bersama banyak orang lainnya yang memutuskan untuk berjalan kaki, menyebrangi jalan dengan mudahnya, karena kendaraan yang berada di sana berhenti total.
Saya terus berjalan bukan karena tidak ada Angkot, tapi semua Angkot yang ada tidak berjalan dan ikut terjebak di tengah kemacetan. Sesampainya saya di sekitar daerah Trunojoyo, kemacetan masih menghiasi jalanan, namun di dekat Taman Pramuka, jalanan terlihat cukup lenggang. Untunglah pada saat saya pulang, kemacetan terjadi tidak separah sebelumnya.
Bandung adalah kota kecil, namun menjadi pilihan untuk orang-orang di luar bandung untuk berwisata setiap minggunya, hal inilah yang menjadi penyebab Bandung mengalami kemacetan setiap minggunya.
Rutinitas ini menjadi semakin aneh bila berkelanjutan, "masa udah tau Bandung macet setiap minggu, tetep aja dateng ke Bandung?" papar teman saya. Kalimat tersebut ada benarnya, bila kemacetan terjadi setiap minggu, berarti belum ada solusi yang tepat untuk mengurangi kemacetan Bandung kan?
Entah harus dicarikan solusi atau tidak, namun ada baiknya bila kota kembang yang indah dapat dinikmati dengan santai kan?
"Toh, ada Angkutan Kota (Angkot)? buat apa susah-susah jalan kaki dari boromeus kesini?" kalimat itulah yang diucapkan teman saya sesampainya di jalan Pramuka.
Saya bercerita kepadanya, bahwa saya pun telah mencoba untuk naik angkot pada saat itu, namun 30 menit setelah saya naik dan duduk, angkot tidak berjalan sama sekali begitupun dengan kendaraan pribadi lainnya, termasuk motor yang juga kehabisan lahan untuk berjalan, Bandung macet total pada saat itu.
Memang biasanya Bandung mengalami kemacetan pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu, namun biasanya kemacetan tidak terjadi separah ini. Kemacetan biasanya terjadi di ruas jln. Ir. H. Juanda (Dago) sampai ke daerah Riau dan sekitarnya, atau di daerah seperti Cihampelas dan Sukajadi, dan mencapai puncaknya pada Sabtu malam hingga Minggu siang.
Setelah 30 menit berlalu di dalam angkot yang tidak kunjung bergerak sama sekali, saya memutuskan untuk berjalan kaki menuju Taman Pramuka sampai menemukan ruas jalan yang cukup Lenggang.
Bawah jembatan Pasupati terlihat semrawut nya kendaraan yang melintas, yang mengakibatkan kendaraan tersebut saling mengunci satu sama lain. Saya bersama banyak orang lainnya yang memutuskan untuk berjalan kaki, menyebrangi jalan dengan mudahnya, karena kendaraan yang berada di sana berhenti total.
Saya terus berjalan bukan karena tidak ada Angkot, tapi semua Angkot yang ada tidak berjalan dan ikut terjebak di tengah kemacetan. Sesampainya saya di sekitar daerah Trunojoyo, kemacetan masih menghiasi jalanan, namun di dekat Taman Pramuka, jalanan terlihat cukup lenggang. Untunglah pada saat saya pulang, kemacetan terjadi tidak separah sebelumnya.
Bandung adalah kota kecil, namun menjadi pilihan untuk orang-orang di luar bandung untuk berwisata setiap minggunya, hal inilah yang menjadi penyebab Bandung mengalami kemacetan setiap minggunya.
Rutinitas ini menjadi semakin aneh bila berkelanjutan, "masa udah tau Bandung macet setiap minggu, tetep aja dateng ke Bandung?" papar teman saya. Kalimat tersebut ada benarnya, bila kemacetan terjadi setiap minggu, berarti belum ada solusi yang tepat untuk mengurangi kemacetan Bandung kan?
Entah harus dicarikan solusi atau tidak, namun ada baiknya bila kota kembang yang indah dapat dinikmati dengan santai kan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar