Sabtu, 16 Oktober 2010 yang lalu Bandung kembali didatangi oleh kecap bango dengan Event nya Festival Jajanan Bango, seperti tahun-tahun sebelumnya event ini berlangsung di Tegalega dan cukup meriah didatangi oleh para pengunjung.
Acara ini dimulai pukul 09.00 sampai dengan pukul 21.00, diisi dengan MC yang ada di panggung besar di tengah lapangan Tegalega, musik-musik, dan sedikit games atau permainan kecil lainnya, namun dibandingkan dengan keramaian di stand makanan, panggung terlihat lebih lenggang dan sepi. mungkin belum ada acara panggung yang besar siang itu.
Konsep acara yang disediakan oleh Bango sederhana, yakni ia mengumpulkan jajanan-jajanan yang terkenal di daerahnya, dan menjadi anggota dari kecap bango. Tentu saja para penjual jajanan ini harus menggunakan kecap Bango untuk semua masakannya.
Para pedagang jajanan pun cukup banyak, lebih dari 50 jajanan terkenal yang tersebar di daerah Bandung berkumpul di Tegalega untuk memeriahkan acara ini. Antusiasme pengunjung terlihat dari ramainya stand-stand yang didatangi, beberapa stand bahkan memiliki antrian yang sangat panjang.
Meja makan yang disediakan pun selalu penuh, di tengah keramaian pengunjung, ada banyak meja yang disediakan untuk para pengunjung, bila anda datang ramai-ramai dan ingin makan jajanan yang berbeda, maka meja ini dapat menjadi pilihan, karena ini disediakan untuk fungsi seperti itu. Namun bila anda memiliki selera yang sama, stand juga menyediakan tempat untuk duduk dan makan yang juga selalu ramai oleh pengunjung.
Harga yang ditawarkan juga bersahabat dengan kantong, semua harga yang ditawarkan tidak berbeda dengan yang dijual sehari-hari, hanya beberapa stand yang menjual sedikit lebih mahal, itupun hanya Rp. 1.000 lebih mahal dari biasanya, namun perbedaan harga ini tidak mengurangi keramaian dan antusiasme pengunjung.
Ada wilayah yang dinamakan Kampung Bango, di wilayah ini para pengunjung diperlihatkan bagaimana Bango menggunakan kedelai hitam pilihan sebagai bahan kecap, pengunjung pun bebas bertanya seputar kecap Bango. Untuk masuk ke daerah ini, pengunjung harus memiliki kupon yang didapat dengan membeli kecap Bango, meskipun seperti itu, antrian yang terjadi cukup mengejutkan, pengunjung tampaknya memiliki antusias yang tinggi untuk mengetahui hal-hal kecil seputar kecap Bango. Di pintu keluar Kampung Bango, pengunjung diberikan Topi sebagai kenang-kenangan dan pelindung kepala dari teriknya matahari saat itu.Pengunjungnya sendiri beragam, orang tua atau bahkan anak-anak ikut meramaikan acara ini, kebanyakan dari mereka datang bersama keluarga untuk makan aneka hidangan tradisional yang disediakan disini. Panas matahari tidak mengurangi minat mereka berkunjung ke Festival Jajanan Bango, hanya saja keluhan tampaknya datang dari keramaian meja makan. Beberapa orang terpaksa harus makan berdiri karena tidak kebagian kursi makan, tapi dilihat dari segi makanan dan pelayanan, tampaknya pengunjung cukup puas dan berminat untuk datang lagi pada tahun berikutnya.
Acara ini dimulai pukul 09.00 sampai dengan pukul 21.00, diisi dengan MC yang ada di panggung besar di tengah lapangan Tegalega, musik-musik, dan sedikit games atau permainan kecil lainnya, namun dibandingkan dengan keramaian di stand makanan, panggung terlihat lebih lenggang dan sepi. mungkin belum ada acara panggung yang besar siang itu.
Konsep acara yang disediakan oleh Bango sederhana, yakni ia mengumpulkan jajanan-jajanan yang terkenal di daerahnya, dan menjadi anggota dari kecap bango. Tentu saja para penjual jajanan ini harus menggunakan kecap Bango untuk semua masakannya.
Para pedagang jajanan pun cukup banyak, lebih dari 50 jajanan terkenal yang tersebar di daerah Bandung berkumpul di Tegalega untuk memeriahkan acara ini. Antusiasme pengunjung terlihat dari ramainya stand-stand yang didatangi, beberapa stand bahkan memiliki antrian yang sangat panjang.
Meja makan yang disediakan pun selalu penuh, di tengah keramaian pengunjung, ada banyak meja yang disediakan untuk para pengunjung, bila anda datang ramai-ramai dan ingin makan jajanan yang berbeda, maka meja ini dapat menjadi pilihan, karena ini disediakan untuk fungsi seperti itu. Namun bila anda memiliki selera yang sama, stand juga menyediakan tempat untuk duduk dan makan yang juga selalu ramai oleh pengunjung.
Harga yang ditawarkan juga bersahabat dengan kantong, semua harga yang ditawarkan tidak berbeda dengan yang dijual sehari-hari, hanya beberapa stand yang menjual sedikit lebih mahal, itupun hanya Rp. 1.000 lebih mahal dari biasanya, namun perbedaan harga ini tidak mengurangi keramaian dan antusiasme pengunjung.
Ada wilayah yang dinamakan Kampung Bango, di wilayah ini para pengunjung diperlihatkan bagaimana Bango menggunakan kedelai hitam pilihan sebagai bahan kecap, pengunjung pun bebas bertanya seputar kecap Bango. Untuk masuk ke daerah ini, pengunjung harus memiliki kupon yang didapat dengan membeli kecap Bango, meskipun seperti itu, antrian yang terjadi cukup mengejutkan, pengunjung tampaknya memiliki antusias yang tinggi untuk mengetahui hal-hal kecil seputar kecap Bango. Di pintu keluar Kampung Bango, pengunjung diberikan Topi sebagai kenang-kenangan dan pelindung kepala dari teriknya matahari saat itu.Pengunjungnya sendiri beragam, orang tua atau bahkan anak-anak ikut meramaikan acara ini, kebanyakan dari mereka datang bersama keluarga untuk makan aneka hidangan tradisional yang disediakan disini. Panas matahari tidak mengurangi minat mereka berkunjung ke Festival Jajanan Bango, hanya saja keluhan tampaknya datang dari keramaian meja makan. Beberapa orang terpaksa harus makan berdiri karena tidak kebagian kursi makan, tapi dilihat dari segi makanan dan pelayanan, tampaknya pengunjung cukup puas dan berminat untuk datang lagi pada tahun berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar